Tentunya kita tahu bahwa anak tidak berniat untuk menyakiti kita. Apa yang mungkin dilakukannya semata merupakan luapan rasa frustasi akan sesuatu, atau bisa saja anak menyukai reaksi kita setiap kali dia memukul.
Yang bisa kita lakukan pertama kali untuk merubah perilaku anak adalah dengan merubah reaksi kita. Kalau kita berteriak dan marah, sekarang kita coba untuk tidak bereaksi berlebihan. Namun anak perlu melihat bahwa kita tidak suka atas perilakunya dan anak dapat menerima konsekuensi yang tidak menyenangkan setelah memukul. Jadi kita tunjukkan ekspresi marah sambil berkata, " Tidak boleh pukul," lalu jauhkanlah anak dari kita untuk sementara waktu. Tidak ada hukuman yang lebih 'menyakitkan' bagi anak selain dijauhi oleh ibunya.
Atau bisa jadi karena seringnya kita membiarkan anak menonton tayangan atau bahkan perilaku sehari-hari kita atau orang lain di sekitarnya yang mencerminkan kekerasan sehingga memunculkan perilaku anak yang cenderung pada kekerasan. Bukan hanya pada orang tuanya tapi juga pada lingkungan sekitarnya. Karena itu ada baiknya kita sangat berhati-hati terhadap segala sesuatu yang bisa mempengaruhi proses tumbuh kembang anak dengan membatasi tayanga/tontonan negatif yang dapat menimbulkan sifat-sifat yang buruk. Bahkan hal tersebut harus di mulai dari kita sendiri orang tuanya. Bagaimanapun mereka adalah tanggung jawab kita, baik buruknya anak-anak akan sangat tergantung pada perilaku kedua orang tuanya sehari-hari yang notabene menjadi panutan hidupnya.
Sumber : Dari beberapa sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar